Inovasi Teknologi Sistem Informasi
Inovasi
Teknologi Sistem Informasi
Web
generasi 1.0
web 1.0 adalah merupakan teknologi web yang pertama
kali digunakan dalam aplikasi world wide web, atau ada yang menyebut web 1.0.
sebagai www itu sendiri yang banyak digunakan dalam situs web yang bersifat
personal.
Beberapa ciri atau karakteristik web 1.0. adalah:
1. Merupakan
halaman web yang statis atau hanya berfungsi untuk
menampilkan.
menampilkan.
2. Halaman
masih didesain sebagai html murni, yang ‘hanya’
memungkinkan orang untuk melihat tanpa ada interaksi
memungkinkan orang untuk melihat tanpa ada interaksi
3. Biasanya
hanya menyediakan semacam buku tamu online tapi tidak
ada interaksi yang intens
ada interaksi yang intens
4. Masih
menggunakan form-form yang dikirim melalui e-mail, sehingga
komunikasi biasanya baru satu arah.
komunikasi biasanya baru satu arah.
Web
generasi 2.0
Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam
industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform,
dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut.
Prinsip-prinsip Web 2.0:
1. Web
sebagai platform
2. Data
sebagai pengendali utama
3. Efek
jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
4. Inovasi
dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan
menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen
(semacam model pengembangan “open source”)
menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen
(semacam model pengembangan “open source”)
5. Model
bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi
dan layanan
dan layanan
6. Akhir
dari sikllus peluncuran (release cycle) perangkat lunak
(perpetual beta)
(perpetual beta)
7. Mudah
untuk digunakan dan diadopsi oleh user
Web
Generasi 3.0
Dalam era web 3.0, pengembangan aspek sosial sebuah
web mulai dipertimbangkan. Aspek sosial yang dimaksud, terutama adalah aspek
interaksi. Bagaimana sebuah web dapat memberikan sebuah interaksi sesuai dengan
kebutuhan informasi setiap pemakaianya, merupakan sebuah tantangan utama
dikembangkannya versi Web 3.0 ini. Walaupun hanya bersifat virtual 3D, namun
ternyata banyak yang mengharapkan perkembangan teknologi web ini dapat memenuhi
kebutuhan setiap bidang informasi, bahkan setiap orang yang mengunjunginya. Sebagai
teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang
memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak
lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan seperti yang
kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih
terbilang mahal bagi masyarakat umum.
Virtual
Reality
Virtual Reality merupakan teknologi yang
memungkinkan seseorang melakukan suatu simulasi terhadap suatu objek nyata
dengan menggunakan komputer yang mampu membangkitkan suasana 3 dimensi sehingga
membuat pemakai seolah-olah terlibat secara fisik. Contoh aplikasi virtual
reality yang digunakan saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual reality
dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun
payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih
menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional. Contoh lain
adalah pilot yang menggunakan virtual reality untuk melakukan simulasi
penerbangan sebelum melakukan penerbangan yang sesungguhnya.
Siklus
Pengembangan Inovasi Sistem Informasi
Dalam pembangunan sistem informasi diperlukan upaya
pemetaan dan tahapan-tahapan tertentu agar sistem informasi yang dibangun dapat
diimplementasikan sesuai kebutuhan organisasi/perusahaan. Suatu sistem
informasi digunakan untuk mengatur hubungan anatar manusia dan komponene mesin
serta prosedur-prosedur yang harus dilakukan serta berkaitan satu dengan yang
lainya untuk mendukung kebutuhan informasi atau mekanisme bisnis pada sebuah
organisasi. Agar sistem informasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan
organisasi maka diperlukan upaya proses pengembangan sistem.
Secara umum, pengembangan sistem informasi melalui
tahap-tahap sebagai berikut:
1.
Survei
Sistem (preliminary)
Survei sistem merupakan hal yang harus dilakuka bagi
organisasi yang ingin membuat sistem informasi. Pada tahap ini, organisasi dan
konsultan mendefinisikan tentang sistem yang akan dibuat. Upaya yang
dilakukan dalam tahap ini adalah mengidentifikasi permasalahan, peluang, arahan
melalui investigasi awal dalam melihat kebutuhan organisasi.
2.
Analisis
Sistem
Analsis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan
masalah yang mendekomposisi sebuah sistem menjadi komponen-komponen
penyusunannya dalam rangka mempelajari lebih jauh bagaimana komponen sistem
tersebut bekerja dan berinteraksi dengan komponen lainya untuk tujuan tertentu.
Tahap analisis sitem sudah lebih mendalam dalam mengidentifikasi komponen dan
interaksi yang terjadi. Dalam analisis sistem juga dibangun desain sistem
yang akan dikembangkan sesuai kebutuhan organisasi. Desain sistem yang
merupakan kelanjutan dari teknik pemecahan masalah yang merangkai kembali
komponen-komponen sistem menjadi satu kesatuan sistem yang utuh dengan harapan
akan membentuk perbaikan sistem.
3.
Desain
Sistem
Apabila analisis sistem lebih berbicara ‘what?’,
sedangkan desain sistem lebih banyak berbicara tentang ‘how?’. Desain sistem
lebih fokus pada bagaimana sistem itu dibentuk untuk memenuhi kebutuhan pada
fase analisis sistem. Manfaat desain sistem memberikan rancang bangun (blueprint)
yang lengkap sebagai penuntun (guideline) bagi programer dalam
mengembangkan aplikasi. Setidaknya dalam sistem informasi terkomputerisasi
terdiri atas harware (input, proses, output & network), software
(sistem operasi, utilitas dan aplikasi), data (struktur data, keamanan,
integritas data), prosedur (dokumentasi, sistem, buku petunjuk, operasional dan
teknis) serta manusia (pengguna sistem informasi). Dalam desain sistem,
beberapa kegiatan yang dilakukan adalah: permodelan sistem, desain basis data,
desain aplikasi, desain perangkat keras/jaringan dan desain jabatan (user).
4.
Pembuatan
Sistem
Setelah proses perancangan yang cukup pancang, tahap
berikutnya adalah membuat sistem informasi. Pembuatan sistem ini meliputi
kegiatan pembuatan aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat, disertai
dengan pembuatan buku penggunaan aplikasi agar mudah saat melakukan training
dan implementasi sistem. Pada tahap ini diperlukan proses ujicoba aplikasi
meliputi : uji performa, program logic (sintaks), implementasi business
rules, faktor manusia, business process/procedure, efesiensi input
dan output.
5.
Implementasi
Sistem
Sistem baru akan memberikan hal-hal baru yang butuh
penyesuaian. Konversi ini diperlukan terutama dalam implementasi sistem lama ke
sistem baru, apalagi sebelumnya telah menggunakan aplikasi yang sudah terkomputerisasi.
6.
Pemeliharaan
Sistem
Setelah terbentuk sistem dan diimplementasikan,
diperlukan proses pemeliharaan. Pada tahap pemeliharaan ini mencangkup seluruh
proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran dan
penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan. Tahap ini meliputi kegiatan
pemantauan dan kontrol pengoperasian, antisipasi gangguan kecil (bug),
melakukan penyempurnaan yang mungkin terlewatkan, dan antisipasi faktor-faktor
eksternal (virus, kehilangan/kerusakan data, cheating, dll).
Sumber :
Komentar
Posting Komentar