PERAN DAN KONTRIBUSI PIMPINAN DI BIDANG MANAJEMEN SDM DALAM ORGANISASI BISNIS


PERAN DAN KONTRIBUSI PIMPINAN DI BIDANG MANAJEMEN SDM DALAM ORGANISASI BISNIS

Jadi apa sebenarnya peran dan tanggung jawab seorang “pimpinan puncak” dalam bidang atau fungsi manajemen SDM dalam sebuah organisasi khususnya organisasi bisnis? Bisa saja ia disebut Direktur, Vice Presiden, General Manager, atau Kepala Divisi, Kepala Biro, pertanyaannya sama yaitu; apa yang akan dituntut dari mereka? Apa kontribusi yang harus  mereka berikan kepada organisasi yang membayar remunerasi mereka ? Dengan kata lain, untuk apa jabatan mereka itu diadakan? Mengapa masih diperlukan seorang pejabat khusus yang menangani pengelolaan sumber daya manusia, padahal dalam banyak buku sering ditulis bahwa “semua manajer adalah manajer sumber daya manusia”? Bagaimana mengatur pembagian tanggung jawab antara pimpinan fungsi fungsi operasional dan pimpinan fungsi manajemen sumber daya manusia?
Dalam kenyataan sehari-hari, masih banyak kekeliruan persepsi dan harapan (ekspektasi) tentang peran, tanggung jawab, dan kontribusi manajer atau direktur sumber daya manusia sebuah organisasi, khususnya organisasi bisnis (perusahaan). Kekeliruan persepsi dan harapan (ekspektasi) tersebut bukan hanya dari pimpinan perusahaan tetapi juga dari para praktisi manajemen sumber daya manusia sendiri. Antara tahun 1970 sampai pertengahan 1990, di antara mereka yang beprofesi dalam bidang personalia atau sumber daya manusia sering terdengar pernyataan-pernyataan bernada sarkastik tentang peran dan tanggung jawab Manajer personalia. Beberapa contoh adalah dibawah ini:
“Pelayan”. Banyak pejabat perusahaan yang disebut Manajer Sumber Daya Manusia atau lebih sering disebut Manajer “HRD” tapi lebih banyak harus menghabiskan waktu mereka untuk urusan penyediaan  pelayanan bagi pimpinan dan pekerja, mulai dari mengurusi minuman kopi sampai urusan photo copy.
“Keranjang sampah”. Sebutan ini digunakan oleh para Manajer SDM untuk menjelaskan bahwa mereka atau bagian mereka lebih sering dijadikan tempat pembuangan pekerjaan yang tidak disukai orang lain. Tentu saja pekerjaan yang paling buruk adalah menjadi pengawas disiplin, tukang menegur dan menasehati bawahan orang lain, atau menyampaikan berita buruk lainnya. Yang lebih buruk adalah bila satuan kerja MSDM dijadikan tempat pembuangan karyawan yang tidak dapat digunakan lagi oleh bagian lain!
“Bumper”.  Maksudnya adalah bahwa Manajer SDM lebih sering  dijadikan semacam “bumper”. Ia berperan sebagai penahan bila terjadi  “benturan” antara perusahaan dan Serikat pekerja, atau dengan instansi seperti Dinas Tenaga Kerja, dan sebagainya! Para manajer SDM yang frustrasi sering menyebut posisi mereka seperti meat in sandwich atau daging yang berada di antara dua lapis roti! Maksudnya adalah bahwa mereka selalu berada dalam posisi terjepit antara pihak perusahaan dan pihak karyawan/pekerja.
Dua buah peran penting yang harus dimainkan oleh pimpinan/penanggung jawab bidang manajemen SDM yaitu:
1.      Penasihat dan Konsultan Internal Perusahaan. Posisi ini adalah posisi yang penting bagi seorang professional bidang manajemen  sumber daya manusia! Ia harus lebih banyak menghabiskan waktunya dalam kegiatan pemberian nasihat dan saran mengenai strategi, policy, system, dan prosedur dalam bidang manajemen sumber daya manusia. Ia juga memberikan bantuan kepada semua jajaran pimpinan perusahaan dalam penerapan manajemen sumber daya manusia di bidang tanggung jawab mereka masing-masing.
2.      Anggota Team Manajemen senior. Ini adalah posisi paling puncak dan seharusnya paling diincar oleh mereka yang beraspirasi menjadi manajer sumber daya manusia professional. Dalm posisi ini, ia akan terlihat dalam perumusan visi dan penetapan tujuan jangka panjang serta strategi untuk mencapainya. Tentunya ia juga akan terlibat dalam pembuatan kebijakan-kebijakan dan keputusan lain yang bersifat stratejik, bukan hanya dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia.

Penerapan Manajemen Sumberdaya Manusia
Apa yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang memiliki karakteristik seperti yang ditetapkan dalam pernyataan diatas itu? Caranya tiada lain adalah dengan menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia yang tepat untuk organisasi/perusahaannya secara tepat dan efektif. Berdasarkan definisi yang ditawarkan pada uraian sebelumnya dan sejalan dengan pernyataan Mondy dan Noe yang bagus dan tepat, yaitu digunakannya istilah “manajemen” dalam manajemen sumber daya manusia, maka pemahaman dan penggunaan konsep manajemen dalam bidang ini mutlak diperlukan. Dengan kata lain, semua fungsi/kegiatan yang biasa terjadi dalam proses manajemen yaitu fungsi-fungsi/kegiatan:
Perencanaan (termasuk didalamnya penetapan sasaran),
Pengorganisasian,
Pengarahan dan penggerakan
Pengendalian dan pengawasan,
harus dilakukan dengan tepat dan baik dalam semua kegiatan dan program dalam semua aspek manajemen sumber daya manusia dari mulai kegiatan pencarian sampai pemberhentian karyawan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Penelitian Lapangan, Kelebihan, dan Kekurangan

Budaya Kerja di PT. Bayer Indonesia

Manajemen Layanan Sistem Informasi